Pernah melihat orang sudah punya pacar, tapi masih menggoda orang lain? Bahkan bisa menjalani kisah asmara dengan dua orang, baik sembunyi-sembunyi atau blak-blakan? Memangnya seseorang benar-benar bisa mencintai dua orang sekaligus dalam satu waktu?
"Kita menganggap cinta itu satu rasa, tapi faktanya bisa lebih banyak dari aneka rasa es krim. Kita pun bisa tergiur ke dalam dua rasa sekaligus dalam satu kap," kata Ramani Durvasula, seorang psikolog klinis dari University of California, Los Angeles (UCLA), seperti dikutipbrilio.net dari laman Women's Health, Jumat (21/8).
Dia melanjutkan bahwa manusia itu kompleks dan rumit, jadi sangat mungkin untuk seseorang tertarik pada dua orang berkarakter berbeda yang dianggap bisa melengkapi dirinya sendiri. Tak heran dong, kalau ada yang mencoba kencan dengan dua orang berbeda?
Orang-orang seperti itu sedang berada pada fase atraksi terhadap orang lain. Ketertarikan kepada orang lain itu pengalaman biologis sebab melibatkan dopamin. Dopamin adalah neurotransmiter di otak yang berkaitan dengan kesenangan, dan setiap kali kita mendapatkan reward menyenangkan, dopamin akan semakin mengalir deras. Tak heran, orang dalam masa naksir berat, bisa bergairah untuk melakukan kontak fisik. Dopaminlah biangnya.
Dopamin juga bisa dikatakan berperan untuk mereka yang menjalani hubungan dengan lebih dari satu pasangan, mengingat ketika orang bisa mengendalikan dopamin ini, dia akan berpikir logis dan bisa berkomitmen dengan satu hubungan saja.
Nah, ada situasi tertentu yang unik, yang justru membuat kamu lebih mudah tertarik lebih dari satu orang secara bersamaan, yaitu saat kamu paling mencintai diri sendiri. "Saat kamu mengalami masa transisi positif, baik terkait pekerjaan baru yang menyenangkan atau transformasi fisik, dan merasa gembira dengan dirimu sendiri, kamu akan lebih terbuka terhadap pengalaman dan orang baru," kata Durvasula yang juga seorang profesor psikologi di UCLA. Nah, dari sini kamu akan semakin dekat dengan orang lain dan membuka peluang menyukai lawan jenismu, tiada peduli kamu sudah punya pacar. Jadi, semakin kamu jatuh cinta terhadap diri sendiri, semakin jatuh cinta kamu dengan orang lain.
Sayangnya, terkadang memiliki perasaan terhadap dua orang berbeda itu bikin lelah emosi tapi juga menyenangkan, betul?
Namun begitu, Durvasula menyarankan untuk kamu menelaah lebih jauh perasaanmu. Kamu harus mempertimbangkan segala risiko menjalin hubunguan dengan dua orang, baik tersembunyi maupun terang-terangan. Pada akhirnya, kamu juga akan dihadapkan pada pilihan mana yang akan setia menemanimu sampai tua atau yang hanya ingin mengambil keuntungan darimu saja.
Bagaimana menurutmu, guys? Masih mau membagi hati yang cuma satu?
Sumber: Brilio.net
DIANA MASTUTY
Jumat, 30 Juni 2017
Minggu, 10 Januari 2016
Diagnosa Keperawatan NANDA, NOC dan NIC
Daftar Diagnosa Keperawatan NANDA, NOC dan NIC
- Bersihan Jalan Nafas tidak
efektif
(1)
- Pola Nafas tidak
efektif
(2)
- Gangguan Pertukaran
gas
(3)
- Kurang
Pengetahuan
(4)
- Risiko Aspirasi
(4)
- Hipertermia
(5)
- Ketidakseimbangan nutrisi
kurang dari kebutuhan tubuh (6)
- Defisit Volume Cairan
(7)
- Kelebihan Volume Cairan
(8)
- Risiko infeksi
(8)
- Intoleransi aktivitas
(9)
- Kerusakan integritas kulit
(10)
- Kecemasan
(11)
- Takut
12
- Penurunan curah jantung
12
- Perfusi jaringan kardiopulmonal
tidak efektif
13
- Perfusi jaringan cerebral tidak
efektif
14
- Perfusi jaringan
gastrointestinal tidak efektif
15
- Perfusi jaringan renal tidak
efektif
16
- Defisit perawatan diri
17
- Risiko gangguan integritas
kulit
17
- Ketidakseimbangan nutrisi lebih
dari kebutuhan tubuh 18
- Nyeri akut
19
- Nyeri Kronis
20
- Gangguan mobilitas fisik
21
- Risiko trauma
22
- Risiko Injury
23
- Mual
24
- Diare
24
- Konstipasi
25
- Gangguan pola tidur
26
- Retensi urin
27
- Kerusakan integritas jaringan
27
- Gangguan body image
28
- Manejemen regimen terapeutik
tidak efektif
29
- Kelelahan
29
Diagnosa Keperawatan/
Masalah Kolaborasi
|
Rencana keperawatan
|
|
Tujuan dan Kriteria Hasil
|
Intervensi
|
|
Bersihan Jalan Nafas tidak efektif berhubungan
dengan:
·
Infeksi, disfungsi neuromuskular,
hiperplasia dinding bronkus, alergi jalan nafas, asma, trauma
·
Obstruksi jalan nafas : spasme jalan
nafas, sekresi tertahan, banyaknya mukus, adanya jalan nafas buatan, sekresi
bronkus, adanya eksudat di alveolus, adanya benda asing di jalan nafas.
DS:
·
Dispneu
DO:
·
Penurunan suara nafas
·
Orthopneu
·
Cyanosis
·
Kelainan suara nafas (rales,
wheezing)
·
Kesulitan berbicara
·
Batuk, tidak efekotif atau tidak ada
·
Produksi sputum
·
Gelisah
·
Perubahan frekuensi dan irama nafas
|
NOC:
·
Respiratory status : Ventilation
·
Respiratory status : Airway patency
·
Aspiration Control
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama …………..pasien
menunjukkan keefektifan jalan nafas dibuktikan dengan kriteria hasil :
·
Mendemonstrasikan batuk efektif dan
suara nafas yang bersih, tidak ada sianosis dan dyspneu (mampu mengeluarkan
sputum, bernafas dengan mudah, tidak ada pursed lips)
·
Menunjukkan jalan nafas yang paten
(klien tidak merasa tercekik, irama nafas, frekuensi pernafasan dalam rentang
normal, tidak ada suara nafas abnormal)
·
Mampu mengidentifikasikan dan
mencegah faktor yang penyebab.
·
Saturasi O2 dalam batas normal
·
Foto thorak dalam batas normal
|
·
Pastikan kebutuhan oral / tracheal
suctioning.
·
Berikan O2 ……l/mnt, metode………
·
Anjurkan pasien untuk istirahat dan
napas dalam
·
Posisikan pasien untuk memaksimalkan
ventilasi
·
Lakukan fisioterapi dada jika perlu
·
Keluarkan sekret dengan batuk atau
suction
·
Auskultasi suara nafas, catat adanya
suara tambahan
·
Berikan bronkodilator :
·
………………………
·
……………………….
·
………………………
·
Monitor status hemodinamik
·
Berikan pelembab udara Kassa basah
NaCl Lembab
·
Berikan antibiotik :
…………………….
…………………….
·
Atur intake untuk cairan
mengoptimalkan keseimbangan.
·
Monitor respirasi dan status O2
·
Pertahankan hidrasi yang adekuat
untuk mengencerkan sekret
·
Jelaskan pada pasien dan keluarga
tentang penggunaan peralatan : O2, Suction, Inhalasi.
|
Diagnosa Keperawatan/
Masalah Kolaborasi
|
Rencana keperawatan
|
|
Tujuan dan Kriteria Hasil
|
Intervensi
|
|
Pola Nafas tidak efektif
berhubungan dengan :
·
Hiperventilasi
·
Penurunan energi/kelelahan
·
Perusakan/pelemahan muskulo-skeletal
·
Kelelahan otot pernafasan
·
Hipoventilasi sindrom
·
Nyeri
·
Kecemasan
·
Disfungsi Neuromuskuler
·
Obesitas
·
Injuri tulang belakang
DS:
·
Dyspnea
·
Nafas pendek
DO:
·
Penurunan tekanan inspirasi/ekspirasi
·
Penurunan pertukaran udara per menit
·
Menggunakan otot pernafasan tambahan
·
Orthopnea
·
Pernafasan pursed-lip
·
Tahap ekspirasi berlangsung sangat
lama
·
Penurunan kapasitas vital
·
Respirasi: < 11 – 24 x /mnt
|
NOC:
·
Respiratory status : Ventilation
·
Respiratory status : Airway patency
·
Vital sign Status
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama ………..pasien
menunjukkan keefektifan pola nafas, dibuktikan dengan kriteria hasil:
|
NIC:
·
Posisikan pasien untuk memaksimalkan
ventilasi
·
Pasang mayo bila perlu
·
Lakukan fisioterapi dada jika perlu
·
Keluarkan sekret dengan batuk atau
suction
·
Auskultasi suara nafas, catat adanya
suara tambahan
·
Berikan bronkodilator :
-…………………..
…………………….
·
Berikan pelembab udara Kassa basah
NaCl Lembab
·
Atur intake untuk cairan
mengoptimalkan keseimbangan.
·
Monitor respirasi dan status O2
·
Bersihkan mulut, hidung dan secret
trakea
·
Pertahankan jalan nafas yang paten
·
Observasi adanya tanda tanda
hipoventilasi
·
Monitor adanya kecemasan pasien
terhadap oksigenasi
·
Monitor vital sign
·
Informasikan pada pasien dan keluarga
tentang tehnik relaksasi untuk memperbaiki pola nafas.
·
Ajarkan bagaimana batuk efektif
·
Monitor pola nafas
|
Diagnosa Keperawatan/
Masalah Kolaborasi
|
Rencana keperawatan
|
|
Tujuan dan Kriteria Hasil
|
Intervensi
|
|
Gangguan Pertukaran gas
Berhubungan dengan :
è ketidakseimbangan
perfusi ventilasi
è perubahan membran
kapiler-alveolar
DS:
è sakit kepala ketika
bangun
è Dyspnoe
è Gangguan penglihatan
DO:
è Penurunan CO2
è Takikardi
è Hiperkapnia
è Keletihan
è Iritabilitas
è Hypoxia
è kebingungan
è sianosis
è warna kulit abnormal
(pucat, kehitaman)
è Hipoksemia
è hiperkarbia
è AGD abnormal
è pH arteri abnormal
èfrekuensi dan kedalaman
nafas abnormal
|
NOC:
·
Respiratory Status : Gas exchange
·
Keseimbangan asam Basa, Elektrolit
·
Respiratory Status : ventilation
·
Vital Sign Status
Setelah dilakukan
tindakan keperawatan selama …. Gangguan pertukaran pasien teratasi dengan
kriteria hasi:
·
Mendemonstrasikan peningkatan
ventilasi dan oksigenasi yang adekuat
·
Memelihara kebersihan paru paru dan
bebas dari tanda tanda distress pernafasan
·
Mendemonstrasikan batuk efektif dan
suara nafas yang bersih, tidak ada sianosis dan dyspneu (mampu mengeluarkan
sputum, mampu bernafas dengan mudah, tidak ada pursed lips)
·
Tanda tanda vital dalam rentang
normal
·
AGD dalam batas normal
·
Status neurologis dalam batas normal
|
NIC :
·
Posisikan pasien untuk memaksimalkan
ventilasi
·
Pasang mayo bila perlu
·
Lakukan fisioterapi dada jika perlu
·
Keluarkan sekret dengan batuk atau
suction
·
Auskultasi suara nafas, catat adanya
suara tambahan
·
Berikan bronkodilator ;
-………………….
-………………….
·
Barikan pelembab udara
·
Atur intake untuk cairan mengoptimalkan
keseimbangan.
·
Monitor respirasi dan status O2
·
Catat pergerakan dada,amati
kesimetrisan, penggunaan otot tambahan, retraksi otot supraclavicular dan
intercostal
·
Monitor suara nafas, seperti dengkur
·
Monitor pola nafas : bradipena,
takipenia, kussmaul, hiperventilasi, cheyne stokes, biot
·
Auskultasi suara nafas, catat area
penurunan / tidak adanya ventilasi dan suara tambahan
·
Monitor TTV, AGD, elektrolit dan
ststus mental
·
Observasi sianosis khususnya membran
mukosa
·
Jelaskan pada pasien dan keluarga
tentang persiapan tindakan dan tujuan penggunaan alat tambahan (O2, Suction,
Inhalasi)
·
Auskultasi bunyi jantung, jumlah,
irama dan denyut jantung
|
Diagnosa Keperawatan/
Masalah Kolaborasi
|
Rencana keperawatan
|
|
Tujuan dan Kriteria Hasil
|
Intervensi
|
|
Kurang Pengetahuan
Berhubungan dengan : keterbatasan kognitif, interpretasi
terhadap informasi yang salah, kurangnya keinginan untuk mencari informasi,
tidak mengetahui sumber-sumber informasi.
DS: Menyatakan secara verbal adanya masalah
DO: ketidakakuratan mengikuti instruksi, perilaku tidak sesuai
|
NOC:
·
Kowlwdge : disease process
·
Kowledge : health Behavior
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama …. pasien
menunjukkan pengetahuan tentang proses penyakit dengan kriteria hasil:
·
Pasien dan keluarga menyatakan
pemahaman tentang penyakit, kondisi, prognosis dan program pengobatan
·
Pasien dan keluarga mampu
melaksanakan prosedur yang dijelaskan secara benar
·
Pasien dan keluarga mampu menjelaskan
kembali apa yang dijelaskan perawat/tim kesehatan lainnya
|
NIC :
·
Kaji tingkat pengetahuan pasien dan
keluarga
·
Jelaskan patofisiologi dari penyakit
dan bagaimana hal ini berhubungan dengan anatomi dan fisiologi, dengan cara
yang tepat.
·
Gambarkan tanda dan gejala yang biasa
muncul pada penyakit, dengan cara yang tepat
·
Gambarkan proses penyakit, dengan
cara yang tepat
·
Identifikasi kemungkinan penyebab,
dengan cara yang tepat
·
Sediakan informasi pada pasien
tentang kondisi, dengan cara yang tepat
·
Sediakan bagi keluarga informasi
tentang kemajuan pasien dengan cara yang tepat
·
Diskusikan pilihan terapi atau
penanganan
·
Dukung pasien untuk mengeksplorasi
atau mendapatkan second opinion dengan cara yang tepat atau diindikasikan
·
Eksplorasi kemungkinan sumber atau
dukungan, dengan cara yang tepat
|
Diagnosa Keperawatan/ Masalah
Kolaborasi
|
Rencana keperawatan
|
|
Tujuan dan Kriteria Hasil
|
Intervensi
|
|
Risiko Aspirasi
DO:
·
Peningkatan tekanan dalam lambung
·
elevasi tubuh bagian atas
·
penurunan tingkat kesadaran
·
peningkatan residu lambung
·
menurunnya fungsi sfingter esofagus
·
gangguan menelan
·
NGT
·
Penekanan reflek batuk dan gangguan
reflek
·
Penurunan motilitas gastrointestinal
|
NOC :
·
Respiratory Status : Ventilation
·
Aspiration control
·
Swallowing Status
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama…. pasien tidak
mengalami aspirasi dengan kriteria:
·
Klien dapat bernafas dengan mudah,
tidak irama, frekuensi pernafasan normal
·
Pasien mampu menelan, mengunyah tanpa
terjadi aspirasi, dan mampumelakukan oral hygiene
·
Jalan nafas paten, mudah bernafas,
tidak merasa tercekik dan tidak ada suara nafas abnormal
|
NIC:
·
Monitor tingkat kesadaran, reflek
batuk dan kemampuan menelan
·
Monitor status paru
·
Pelihara jalan nafas
·
Lakukan suction jika diperlukan
·
Cek nasogastrik sebelum makan
·
Hindari makan kalau residu masih
banyak
·
Potong makanan kecil kecil
·
Haluskan obat sebelumpemberian
·
Naikkan kepala 30-45 derajat setelah
makan
|
Diagnosa Keperawatan/
Masalah Kolaborasi
|
Rencana keperawatan
|
|
Tujuan dan Kriteria Hasil
|
Intervensi
|
|
Hipertermia
Berhubungan dengan :
DO/DS:
·
kenaikan suhu tubuh diatas rentang
normal
·
serangan atau konvulsi (kejang)
·
kulit kemerahan
·
pertambahan RR
·
takikardi
·
Kulit teraba panas/ hangat
|
NOC:
Thermoregulasi
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama………..pasien
menunjukkan :
Suhu tubuh dalam batas normal dengan kreiteria hasil:
·
Suhu 36 – 37C
·
Nadi dan RR dalam rentang normal
·
Tidak ada perubahan warna kulit dan
tidak ada pusing, merasa nyaman
|
NIC :
·
Monitor suhu sesering mungkin
·
Monitor warna dan suhu kulit
·
Monitor tekanan darah, nadi dan RR
·
Monitor penurunan tingkat kesadaran
·
Monitor WBC, Hb, dan Hct
·
Monitor intake dan output
·
Berikan anti piretik:
·
Kelola Antibiotik:………………………..
·
Selimuti pasien
·
Berikan cairan intravena
·
Kompres pasien pada lipat paha dan
aksila
·
Tingkatkan sirkulasi udara
·
Tingkatkan intake cairan dan nutrisi
·
Monitor TD, nadi, suhu, dan RR
·
Catat adanya fluktuasi tekanan darah
·
Monitor hidrasi seperti turgor kulit,
kelembaban membran mukosa)
|
Diagnosa Keperawatan/ Masalah Kolaborasi
|
Rencana keperawatan
|
|
Tujuan dan Kriteria Hasil
|
Intervensi
|
|
Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
Berhubungan dengan :
Ketidakmampuan untuk memasukkan atau mencerna nutrisi oleh
karena faktor biologis, psikologis atau ekonomi.
DS:
·
Nyeri abdomen
·
Muntah
·
Kejang perut
·
Rasa penuh tiba-tiba setelah makan
DO:
·
Diare
·
Rontok rambut yang berlebih
·
Kurang nafsu makan
·
Bising usus berlebih
·
Konjungtiva pucat
·
Denyut nadi lemah
|
NOC:
a.
Nutritional status:
Adequacy of nutrient
b.
Nutritional Status : food
and Fluid Intake
c.
Weight Control
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama….nutrisi kurang
teratasi dengan indikator:
·
Albumin serum
·
Pre albumin serum
·
Hematokrit
·
Hemoglobin
·
Total iron binding capacity
·
Jumlah limfosit
|
·
Kaji adanya alergi makanan
·
Kolaborasi dengan ahli gizi untuk
menentukan jumlah kalori dan nutrisi yang dibutuhkan pasien
·
Yakinkan diet yang dimakan mengandung
tinggi serat untuk mencegah konstipasi
·
Ajarkan pasien bagaimana membuat
catatan makanan harian.
·
Monitor adanya penurunan BB dan gula
darah
·
Monitor lingkungan selama makan
·
Jadwalkan pengobatan dan
tindakan tidak selama jam makan
·
Monitor turgor kulit
·
Monitor kekeringan, rambut kusam,
total protein, Hb dan kadar Ht
·
Monitor mual dan muntah
·
Monitor pucat, kemerahan, dan
kekeringan jaringan konjungtiva
·
Monitor intake nuntrisi
·
Informasikan pada klien dan keluarga
tentang manfaat nutrisi
·
Kolaborasi dengan dokter tentang
kebutuhan suplemen makanan seperti NGT/ TPN sehingga intake cairan yang
adekuat dapat dipertahankan.
·
Atur posisi semi fowler atau fowler
tinggi selama makan
·
Kelola pemberan anti emetik:.....
·
Anjurkan banyak minum
·
Pertahankan terapi IV line
·
Catat adanya edema, hiperemik,
hipertonik papila lidah dan cavitas oval
|
Diagnosa Keperawatan/
Masalah Kolaborasi
|
Rencana keperawatan
|
|
Tujuan dan Kriteria Hasil
|
Intervensi
|
|
Defisit Volume Cairan
Berhubungan dengan:
·
Kehilangan volume cairan secara aktif
·
Kegagalan mekanisme pengaturan
DS :
·
Haus
DO:
·
Penurunan turgor kulit/lidah
·
Membran mukosa/kulit kering
·
Peningkatan denyut nadi, penurunan
tekanan darah, penurunan volume/tekanan nadi
·
Pengisian vena menurun
·
Perubahan status mental
·
Konsentrasi urine meningkat
·
Temperatur tubuh meningkat
·
Kehilangan berat badan secara
tiba-tiba
·
Penurunan urine output
·
HMT meningkat
·
Kelemahan
|
NOC:
·
Fluid balance
·
Hydration
·
Nutritional Status : Food and Fluid
Intake
Setelah dilakukan
tindakan keperawatan selama….. defisit volume cairan teratasi dengan kriteria
hasil:
·
Mempertahankan urine output sesuai
dengan usia dan BB, BJ urine normal,
·
Tekanan darah, nadi, suhu tubuh dalam
batas normal
·
Tidak ada tanda tanda dehidrasi,
Elastisitas turgor kulit baik, membran mukosa lembab, tidak ada rasa haus
yang berlebihan
·
Orientasi terhadap waktu dan tempat
baik
·
Jumlah dan irama pernapasan dalam
batas normal
·
Elektrolit, Hb, Hmt dalam batas
normal
·
pH urin dalam batas normal
·
Intake oral dan intravena adekuat
|
NIC :
·
Pertahankan catatan intake dan output
yang akurat
·
Monitor status hidrasi ( kelembaban
membran mukosa, nadi adekuat, tekanan darah ortostatik ), jika diperlukan
·
Monitor hasil lab yang sesuai dengan
retensi cairan (BUN , Hmt , osmolalitas urin, albumin, total protein )
·
Monitor vital sign setiap 15menit – 1
jam
·
Kolaborasi pemberian cairan IV
·
Monitor status nutrisi
·
Berikan cairan oral
·
Berikan penggantian nasogatrik sesuai
output (50 – 100cc/jam)
·
Dorong keluarga untuk membantu pasien
makan
·
Kolaborasi dokter jika tanda cairan
berlebih muncul meburuk
·
Atur kemungkinan tranfusi
·
Persiapan untuk tranfusi
·
Pasang kateter jika perlu
·
Monitor intake dan urin output setiap
8 jam
|
Diagnosa Keperawatan/
Masalah Kolaborasi
|
Rencana keperawatan
|
|
Tujuan dan Kriteria Hasil
|
Intervensi
|
|
Kelebihan Volume Cairan
Berhubungan dengan :
·
Mekanisme pengaturan melemah
·
Asupan cairan berlebihan
DO/DS :
·
Berat badan meningkat pada waktu yang
singkat
·
Asupan berlebihan dibanding output
·
Distensi vena jugularis
·
Perubahan pada pola nafas,
dyspnoe/sesak nafas, orthopnoe, suara nafas abnormal (Rales atau crakles), ,
pleural effusion
·
Oliguria, azotemia
·
Perubahan status mental, kegelisahan,
kecemasan
|
NOC :
·
Electrolit and acid base balance
·
Fluid balance
·
Hydration
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama …. Kelebihan
volume cairan teratasi dengan kriteria:
·
Terbebas dari edema, efusi, anaskara
·
Bunyi nafas bersih, tidak ada
dyspneu/ortopneu
·
Terbebas dari distensi vena
jugularis,
·
Memelihara tekanan vena sentral,
tekanan kapiler paru, output jantung dan vital sign DBN
·
Terbebas dari kelelahan, kecemasan
atau bingung
|
NIC :
·
Pertahankan catatan intake dan output
yang akurat
·
Pasang urin kateter jika diperlukan
·
Monitor hasil lab yang sesuai dengan
retensi cairan (BUN , Hmt , osmolalitas urin )
·
Monitor vital sign
·
Monitor indikasi retensi / kelebihan cairan
(cracles, CVP , edema, distensi vena leher, asites)
·
Kaji lokasi dan luas edema
·
Monitor masukan makanan / cairan
·
Monitor status nutrisi
·
Berikan diuretik sesuai interuksi
·
Kolaborasi pemberian obat:
....................................
·
Monitor berat badan
·
Monitor elektrolit
·
Monitor tanda dan gejala dari odema
|
Diagnosa Keperawatan/
Masalah Kolaborasi
|
Rencana keperawatan
|
|
Tujuan dan Kriteria Hasil
|
Intervensi
|
|
Risiko infeksi
Faktor-faktor risiko :
·
Prosedur Infasif
·
Kerusakan jaringan dan peningkatan
paparan lingkungan
·
Malnutrisi
·
Peningkatan paparan lingkungan
patogen
·
Imonusupresi
·
Tidak adekuat pertahanan sekunder
(penurunan Hb, Leukopenia, penekanan respon inflamasi)
·
Penyakit kronik
·
Imunosupresi
·
Malnutrisi
·
Pertahan primer tidak adekuat
(kerusakan kulit, trauma jaringan, gangguan peristaltik)
|
NOC :
·
Immune Status
·
Knowledge : Infection control
·
Risk control
Setelah dilakukan
tindakan keperawatan selama…… pasien tidak mengalami infeksi dengan kriteria
hasil:
·
Klien bebas dari tanda dan gejala
infeksi
·
Menunjukkan kemampuan untuk mencegah
timbulnya infeksi
·
Jumlah leukosit dalam batas normal
·
Menunjukkan perilaku hidup sehat
·
Status imun, gastrointestinal,
genitourinaria dalam batas normal
|
NIC :
·
Pertahankan teknik aseptif
·
Batasi pengunjung bila perlu
·
Cuci tangan setiap sebelum dan
sesudah tindakan keperawatan
·
Gunakan baju, sarung tangan sebagai
alat pelindung
·
Ganti letak IV perifer dan dressing
sesuai dengan petunjuk umum
·
Gunakan kateter intermiten untuk
menurunkan infeksi kandung kencing
·
Tingkatkan intake nutrisi
·
Berikan terapi
antibiotik:.................................
·
Monitor tanda dan gejala infeksi
sistemik dan lokal
·
Pertahankan teknik isolasi k/p
·
Inspeksi kulit dan membran mukosa
terhadap kemerahan, panas, drainase
·
Monitor adanya luka
·
Dorong masukan cairan
·
Dorong istirahat
·
Ajarkan pasien dan keluarga tanda dan
gejala infeksi
·
Kaji suhu badan pada pasien
neutropenia setiap 4 jam
|
Diagnosa Keperawatan/
Masalah Kolaborasi
|
Rencana keperawatan
|
|
Tujuan dan Kriteria Hasil
|
Intervensi
|
|
Intoleransi aktivitas
Berhubungan dengan :
·
Tirah Baring atau imobilisasi
·
Kelemahan menyeluruh
·
Ketidakseimbangan antara suplei
oksigen dengan kebutuhan
Gaya hidup yang dipertahankan.
DS:
·
Melaporkan secara verbal adanya
kelelahan atau kelemahan.
·
Adanya dyspneu atau ketidaknyamanan
saat beraktivitas.
DO :
·
Respon abnormal dari tekanan darah
atau nadi terhadap aktifitas
·
Perubahan ECG : aritmia, iskemia
|
NOC :
·
Self Care : ADLs
·
Toleransi aktivitas
·
Konservasi eneergi
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama …. Pasien
bertoleransi terhadap aktivitas dengan Kriteria Hasil :
·
Berpartisipasi dalam aktivitas fisik
tanpa disertai peningkatan tekanan darah, nadi dan RR
·
Mampu melakukan aktivitas sehari hari
(ADLs) secara mandiri
·
Keseimbangan aktivitas dan istirahat
|
NIC :
·
Observasi adanya pembatasan klien
dalam melakukan aktivitas
·
Kaji adanya faktor yang menyebabkan
kelelahan
·
Monitor nutrisi dan sumber
energi yang adekuat
·
Monitor pasien akan adanya kelelahan
fisik dan emosi secara berlebihan
·
Monitor respon kardivaskuler
terhadap aktivitas (takikardi, disritmia, sesak nafas, diaporesis,
pucat, perubahan hemodinamik)
·
Monitor pola tidur dan lamanya
tidur/istirahat pasien
·
Kolaborasikan dengan Tenaga
Rehabilitasi Medik dalam merencanakan progran terapi yang tepat.
·
Bantu klien untuk mengidentifikasi
aktivitas yang mampu dilakukan
·
Bantu untuk memilih aktivitas
konsisten yang sesuai dengan kemampuan fisik, psikologi dan sosial
·
Bantu untuk mengidentifikasi dan
mendapatkan sumber yang diperlukan untuk aktivitas yang diinginkan
·
Bantu untuk mendpatkan alat bantuan
aktivitas seperti kursi roda, krek
·
Bantu untuk mengidentifikasi
aktivitas yang disukai
·
Bantu klien untuk membuat jadwal
latihan diwaktu luang
·
Bantu pasien/keluarga untuk
mengidentifikasi kekurangan dalam beraktivitas
·
Sediakan penguatan positif bagi yang
aktif beraktivitas
·
Bantu pasien untuk mengembangkan
motivasi diri dan penguatan
·
Monitor respon fisik, emosi, sosial
dan spiritual
|
Diagnosa Keperawatan/
Masalah Kolaborasi
|
Rencana keperawatan
|
|
Tujuan dan Kriteria Hasil
|
Intervensi
|
|
Kerusakan integritas kulit
berhubungan dengan
:
Eksternal :
·
Hipertermia atau hipotermia
·
Substansi kimia
·
Kelembaban
·
Faktor mekanik (misalnya : alat yang
dapat menimbulkan luka, tekanan, restraint)
·
Immobilitas fisik
·
Radiasi
·
Usia yang ekstrim
·
Kelembaban kulit
·
Obat-obatan
Internal :
·
Perubahan status metabolik
·
Tonjolan tulang
·
Defisit imunologi
·
Berhubungan dengan dengan
perkembangan
·
Perubahan sensasi
·
Perubahan status nutrisi (obesitas,
kekurusan)
·
Perubahan status cairan
·
Perubahan pigmentasi
·
Perubahan sirkulasi
·
Perubahan turgor (elastisitas kulit)
DO:
·
Gangguan pada bagian tubuh
·
Kerusakan lapisa kulit (dermis)
·
Gangguan permukaan kulit (epidermis)
|
NOC :
Tissue Integrity : Skin
and Mucous Membranes
Wound Healing : primer
dan sekunder
Setelah dilakukan
tindakan keperawatan selama….. kerusakan integritas kulit pasien teratasi
dengan kriteria hasil:
·
Integritas kulit yang baik bisa
dipertahankan (sensasi, elastisitas, temperatur, hidrasi, pigmentasi)
·
Tidak ada luka/lesi pada kulit
·
Perfusi jaringan baik
·
Menunjukkan pemahaman dalam proses
perbaikan kulit dan mencegah terjadinya sedera berulang
·
Mampu melindungi kulit dan
mempertahankan kelembaban kulit dan perawatan alami
·
Menunjukkan terjadinya proses
penyembuhan luka
|
NIC : Pressure Management
·
Anjurkan pasien untuk menggunakan pakaian
yang longgar
·
Hindari kerutan pada tempat tidur
·
Jaga kebersihan kulit agar tetap
bersih dan kering
·
Mobilisasi pasien (ubah posisi
pasien) setiap dua jam sekali
·
Monitor kulit akan adanya kemerahan
·
Oleskan lotion atau minyak/baby oil
pada derah yang tertekan
·
Monitor aktivitas dan mobilisasi
pasien
·
Monitor status nutrisi pasien
·
Memandikan pasien dengan sabun dan
air hangat
·
Kaji lingkungan dan peralatan yang
menyebabkan tekanan
·
Observasi luka : lokasi, dimensi,
kedalaman luka, karakteristik,warna cairan, granulasi, jaringan nekrotik,
tanda-tanda infeksi lokal, formasi traktus
·
Ajarkan pada keluarga tentang luka
dan perawatan luka
·
Kolaburasi ahli gizi pemberian diae
TKTP, vitamin
·
Cegah kontaminasi feses dan urin
·
Lakukan tehnik perawatan luka dengan
steril
·
Berikan posisi yang mengurangi
tekanan pada luka
|
Diagnosa Keperawatan/
Masalah Kolaborasi
|
Rencana keperawatan
|
|
Tujuan dan Kriteria Hasil
|
Intervensi
|
|
Kecemasan berhubungan dengan
Faktor keturunan, Krisis situasional, Stress, perubahan status kesehatan,
ancaman kematian, perubahan konsep diri, kurang pengetahuan dan hospitalisasi
DO/DS:
·
Insomnia
·
Kontak mata kurang
·
Kurang istirahat
·
Berfokus pada diri sendiri
·
Iritabilitas
·
Takut
·
Nyeri perut
·
Penurunan TD dan denyut nadi
·
Diare, mual, kelelahan
·
Gangguan tidur
·
Gemetar
·
Anoreksia, mulut kering
·
Peningkatan TD, denyut nadi, RR
·
Kesulitan bernafas
·
Bingung
·
Bloking dalam pembicaraan
·
Sulit berkonsentrasi
|
NOC :
Setelah dilakukan asuhan
selama ……………klien kecemasan teratasi dgn kriteria hasil:
·
Klien mampu mengidentifikasi dan
mengungkapkan gejala cemas
·
Mengidentifikasi, mengungkapkan dan
menunjukkan tehnik untuk mengontol cemas
·
Vital sign dalam batas normal
·
Postur tubuh, ekspresi wajah, bahasa
tubuh dan tingkat aktivitas menunjukkan berkurangnya kecemasan
|
NIC :
Anxiety Reduction (penurunan kecemasan)
·
Gunakan pendekatan yang menenangkan
·
Nyatakan dengan jelas harapan
terhadap pelaku pasien
·
Jelaskan semua prosedur dan apa yang
dirasakan selama prosedur
·
Temani pasien untuk memberikan keamanan
dan mengurangi takut
·
Berikan informasi faktual mengenai
diagnosis, tindakan prognosis
·
Libatkan keluarga untuk mendampingi
klien
·
Instruksikan pada pasien untuk
menggunakan tehnik relaksasi
·
Dengarkan dengan penuh perhatian
·
Identifikasi tingkat kecemasan
·
Bantu pasien mengenal situasi yang
menimbulkan kecemasan
·
Dorong pasien untuk mengungkapkan
perasaan, ketakutan, persepsi
·
Kelola pemberian obat anti
cemas:........
|
Diagnosa Keperawatan/
Masalah Kolaborasi
|
Rencana keperawatan
|
|
Tujuan dan Kriteria Hasil
|
Intervensi
|
|
Takut berhubungan dengan efek
terhadap gaya hidup, kebutuhan injeksi secara mandiri, komplikasi DM,
ditandai dengan
DS : Peningkatan ketegangan,panik, penurunan kepercayaan diri,
cemas
DO :
Penurunan produktivitas, kemampuan belajar, kemampuan
menyelesaikan masalah, mengidentifikasi obyek ketakutan, peningkatan
kewaspadaan, anoreksia, mulut kering, diare, mual, pucat, muntah, perubahan
tanda-tanda vital
|
NOC :Anxiety control
Fear control
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama......takut klien
teratasi dengan kriteria hasil :
·
Memiliki informasi untuk mengurangi
takut
·
Menggunakan tehnik relaksasi
·
Mempertahankan hubungan sosial dan
fungsi peran
·
Mengontrol respon takut
|
NIC:
Coping Enhancement
Jelaskan pada pasien tentang proses penyakit
Jelaskan semua tes dan pengobatan pada pasien dan keluarga
Sediakan reninforcement positif ketika pasien melakukan perilaku
untuk mengurangi takut
Sediakan perawatan yang berkesinambungan
Kurangi stimulasi lingkungan yang dapat menyebabkan misinterprestasi
Dorong mengungkapkan secara verbal perasaan, persepsi dan rasa
takutnya
Perkenalkan dengan orang yang mengalami penyakit yang sama
Dorong klien untuk mempraktekan tehnik relaksasi
|
Diagnosa Keperawatan/
Masalah Kolaborasi
|
Rencana keperawatan
|
|
Tujuan dan Kriteria Hasil
|
Intervensi
|
|
Penurunan curah jantung b/d
gangguan irama jantung, stroke volume, pre load dan afterload, kontraktilitas
jantung.
DO/DS:
|
NOC :
·
Cardiac Pump effectiveness
·
Circulation Status
·
Vital Sign Status
·
Tissue perfusion: perifer
Setelah dilakukan asuhan
selama………penurunan kardiak output klien teratasi dengan kriteria hasil:
·
Tanda Vital dalam rentang normal
(Tekanan darah, Nadi, respirasi)
·
Dapat mentoleransi aktivitas, tidak
ada kelelahan
·
Tidak ada edema paru, perifer, dan
tidak ada asites
·
Tidak ada penurunan kesadaran
·
AGD dalam batas normal
·
Tidak ada distensi vena leher
·
Warna kulit normal
|
NIC :
·
Evaluasi adanya nyeri dada
·
Catat adanya disritmia jantung
·
Catat adanya tanda dan gejala
penurunan cardiac putput
·
Monitor status pernafasan yang
menandakan gagal jantung
·
Monitor balance cairan
·
Monitor respon pasien terhadap efek
pengobatan antiaritmia
·
Atur periode latihan dan istirahat
untuk menghindari kelelahan
·
Monitor toleransi aktivitas pasien
·
Monitor adanya dyspneu, fatigue,
tekipneu dan ortopneu
·
Anjurkan untuk menurunkan stress
·
Monitor TD, nadi, suhu, dan RR
·
Monitor VS saat pasien berbaring,
duduk, atau berdiri
·
Auskultasi TD pada kedua lengan dan
bandingkan
·
Monitor TD, nadi, RR, sebelum,
selama, dan setelah aktivitas
·
Monitor jumlah, bunyi dan irama
jantung
·
Monitor frekuensi dan irama
pernapasan
·
Monitor pola pernapasan abnormal
·
Monitor suhu, warna, dan kelembaban
kulit
·
Monitor sianosis perifer
·
Monitor adanya cushing triad (tekanan
nadi yang melebar, bradikardi, peningkatan sistolik)
·
Identifikasi penyebab dari perubahan
vital sign
·
Jelaskan pada pasien tujuan dari
pemberian oksigen
·
Sediakan informasi untuk mengurangi
stress
·
Kelola pemberian obat anti aritmia,
inotropik, nitrogliserin dan vasodilator untuk mempertahankan kontraktilitas
jantung
·
Kelola pemberian antikoagulan untuk
mencegah trombus perifer
·
Minimalkan stress lingkungan
|
Diagnosa Keperawatan/
Masalah Kolaborasi
|
Rencana keperawatan
|
|
Tujuan dan Kriteria Hasil
|
Intervensi
|
|
Perfusi jaringan kardiopulmonal tidak efektif b/d gangguan afinitas Hb oksigen, penurunan konsentrasi Hb,
Hipervolemia, Hipoventilasi, gangguan transport O2, gangguan aliran arteri
dan vena
DS:
·
Nyeri dada
·
Sesak nafas
DO
·
AGD abnormal
·
Aritmia
·
Bronko spasme
·
Kapilare refill > 3 dtk
·
Retraksi dada
·
Penggunaan otot-otot tambahan
|
NOC :
·
Cardiac pump Effectiveness
·
Circulation status
·
Tissue Prefusion : cardiac, periferal
·
Vital Sign Statusl
Setelah dilakukan asuhan selama………ketidakefektifan perfusi
jaringan kardiopulmonal teratasi dengan kriteria hasil:
·
Tekanan systole dan diastole dalam
rentang yang diharapkan
·
CVP dalam batas normal
·
Nadi perifer kuat dan simetris
·
Tidak ada oedem perifer dan asites
·
Denyut jantung, AGD, ejeksi fraksi
dalam batas normal
·
Bunyi jantung abnormal tidak ada
·
Nyeri dada tidak ada
·
Kelelahan yang ekstrim tidak ada
·
Tidak ada ortostatikhipertensi
|
NIC :
·
Monitor nyeri dada (durasi,
intensitas dan faktor-faktor presipitasi)
·
Observasi perubahan ECG
·
Auskultasi suara jantung dan paru
·
Monitor irama dan jumlah denyut jantung
·
Monitor angka PT, PTT dan AT
·
Monitor elektrolit (potassium dan
magnesium)
·
Monitor status cairan
·
Evaluasi oedem perifer dan denyut
nadi
·
Monitor peningkatan kelelahan dan
kecemasan
·
Instruksikan pada pasien untuk tidak
mengejan selama BAB
·
Jelaskan pembatasan intake kafein,
sodium, kolesterol dan lemak
·
Kelola pemberian obat-obat:
analgesik, anti koagulan, nitrogliserin, vasodilator dan diuretik.
·
Tingkatkan istirahat (batasi
pengunjung, kontrol stimulasi lingkungan)
|
Diagnosa Keperawatan/
Masalah Kolaborasi
|
Rencana keperawatan
|
|
Tujuan dan Kriteria Hasil
|
Intervensi
|
|
Perfusi jaringan cerebral tidak efektif b/d gangguan afinitas Hb oksigen, penurunan konsentrasi Hb,
Hipervolemia, Hipoventilasi, gangguan transport O2, gangguan aliran arteri
dan vena
DO
·
Gangguan status mental
·
Perubahan perilaku
·
Perubahan respon motorik
·
Perubahan reaksi pupil
·
Kesulitan menelan
·
Kelemahan atau paralisis ekstrermitas
·
Abnormalitas bicara
|
NOC :
·
Circulation status
·
Neurologic status
·
Tissue Prefusion : cerebral
Setelah dilakukan asuhan selama………ketidakefektifan perfusi
jaringan cerebral teratasi dengan kriteria hasil:
·
Tekanan systole dan diastole dalam
rentang yang diharapkan
·
Tidak ada ortostatikhipertensi
·
Komunikasi jelas
·
Menunjukkan konsentrasi dan orientasi
·
Pupil seimbang dan reaktif
·
Bebas dari aktivitas kejang
·
Tidak mengalami nyeri kepala
|
NIC :
·
Monitor TTV
·
Monitor AGD, ukuran pupil, ketajaman,
kesimetrisan dan reaksi
·
Monitor adanya diplopia, pandangan
kabur, nyeri kepala
·
Monitor level kebingungan dan
orientasi
·
Monitor tonus otot pergerakan
·
Monitor tekanan intrkranial dan
respon nerologis
·
Catat perubahan pasien dalam merespon
stimulus
·
Monitor status cairan
·
Pertahankan parameter hemodinamik
·
Tinggikan kepala 0-45o tergantung pada konsisi pasien dan
order medis
|
Diagnosa Keperawatan/
Masalah Kolaborasi
|
Rencana keperawatan
|
|
Tujuan dan Kriteria Hasil
|
Intervensi
|
|
Perfusi jaringan gastrointestinal tidak efektif b/d gangguan afinitas Hb oksigen, penurunan konsentrasi Hb,
Hipervolemia, Hipoventilasi, gangguan transport O2, gangguan aliran arteri
dan vena
DS:
·
Nyeri
·
perut
·
Mual
DO
·
Distensi abdominal
·
Bising usus turun/ tidak ada
|
NOC :
·
Bowl Elimination
·
Circulation status
·
Electrolite and Acid Base Balance
·
Fluid Balance
·
Hidration
·
Tissue perfusion :abdominal organs
Setelah dilakukan asuhan selama………ketidakefektifan perfusi
jaringan gastrointestinal teratasi dengan kriteria hasil:
·
Jumlah, warna, konsistensi dan bau feses
dalam batas normal
·
Tidak ada nyeri perut
·
Bising usus normal
·
Tekanan systole dan diastole dalam
rentang normal
·
Distensi vena leher tidak ada
·
Gangguan mental, orientasi
pengetahuan dan kekuatan otot normal
·
Na, K, Cl, Ca, Mg dan Biknat dalam
batas normal
·
Tidak ada bunyi nafas tambahan
·
Intake output seimbang
·
Tidak ada oedem perifer dan asites
·
Tdak ada rasa haus yang abnormal
·
Membran mukosa lembab
·
Hematokrit dalam batas normal
|
NIC :
·
Monitor TTV
·
Monitor elektrolit
·
Monitor irama jantung
·
Catat intake dan output secara akurat
·
Kaji tanda-tanda gangguan
keseimbangan cairan dan elektrolit (membran mukosa kering, sianosis,
jaundice)
·
Kelola pemberian suplemen elektrolit
sesuai order
·
Kolaborasi dengan ahli gizi jumlah
kalori dan jumlah zat gizi yang dibutuhkan
·
Pasang NGT jika perlu
·
Monitor output gaster
|
Diagnosa Keperawatan/
Masalah Kolaborasi
|
Rencana keperawatan
|
|
Tujuan dan Kriteria Hasil
|
Intervensi
|
|
Perfusi jaringan renal tidak efektif b/d
gangguan afinitas Hb oksigen, penurunan konsentrasi Hb, Hipervolemia,
Hipoventilasi, gangguan transport O2, gangguan aliran arteri dan vena
DO
·
Penigkatan rasio ureum kreatinin
·
Hematuria
·
Oliguria/ anuria
·
Warna kulit pucat
·
Pulsasi arterial tidak teraba
|
NOC :
·
Circulation status
·
Electrolite and Acid Base Balance
·
Fluid Balance
·
Hidration
·
Tissue Prefusion : renal
·
Urinari elimination
Setelah dilakukan asuhan selama………ketidakefektifan perfusi
jaringan renal teratasi dengan kriteria hasil:
·
Tekanan systole dan diastole dalam
batas normal
·
Tidak ada gangguan mental, orientasi
kognitif dan kekuatan otot
·
Na, K, Cl, Ca, Mg, BUN, Creat dan
Biknat dalam batas normal
·
Tidak ada distensi vena leher
·
Tidak ada bunyi paru tambahan
·
Intake output seimbang
·
Tidak ada oedem perifer dan asites
·
Tdak ada rasa haus yang abnormal
·
Membran mukosa lembab
·
Hematokrit dbn
·
Warna dan bau urin dalam batas normal
|
NIC :
·
Observasi status hidrasi
(kelembaban membran mukosa, TD ortostatik, dan keadekuatan dinding
nadi)
·
Monitor HMT, Ureum, albumin, total
protein, serum osmolalitas dan urin
·
Observasi tanda-tanda cairan
berlebih/ retensi (CVP menigkat, oedem, distensi vena leher dan asites)
·
Pertahankan intake dan output secara
akurat
·
Monitor TTV
Pasien Hemodialisis:
·
Observasi terhadap dehidrasi, kram
otot dan aktivitas kejang
·
Observasi reaksi tranfusi
·
Monitor TD
·
Monitor BUN, Creat, HMT dan
elektrolit
·
Timbang BB sebelum dan sesudah
prosedur
·
Kaji status mental
·
Monitor CT
Pasien Peritoneal Dialisis:
·
Kaji temperatur, TD, denyut perifer,
RR dan BB
·
Kaji BUN, Creat pH, HMT, elektrolit
selama prosedur
·
Monitor adanya respiratory distress
·
Monitor banyaknya dan penampakan
cairan
·
Monitor tanda-tanda infeksi
|
Langganan:
Postingan (Atom)